
Tempat Indah yang Berada Dipelukan Semeru
Di pelukan sunyi Gunung Semeru, terhampar sebuah danau yang seolah lahir dari mimpi bernama Ranu Kumbolo. Dibalut kabut pagi dan gemerlap bintang saat malam, tempat ini bukan sekadar persinggahan, tapi ruang untuk menemukan kembali keheningan dalam diri.
JAWA
Pramutia Intan Prahesti
7/24/20252 min read


Ranu Kumbolo, Permata di Tengah Langit dan Kabut
DI Ranu Kumbolo adalah permata tersembunyi di pelukan Gunung Semeru, Jawa Timur. Danau ini seperti tempat yang tak nyata seakan dicelupkan langsung dari mimpi. Bayangkan: pagi yang sunyi, kabut lembut menari di atas air, matahari perlahan muncul di balik bukit, dan hanya suara alam yang menemani. Di ketinggian sekitar 2.400 mdpl, danau ini menjadi oasis bagi para pendaki yang menuju puncak Mahameru bukan hanya sebagai tempat singgah, tapi juga ruang perenungan.
Sejarah Ranu Kumbolo
Dikelilingi oleh mitos dan kepercayaan, Ranu Kumbolo dipercaya sebagai tempat para dewa mandi. Airnya dianggap suci, sehingga dilarang digunakan untuk mandi atau mencuci. Larangan ini bukan sekadar aturan, tapi bentuk penghormatan terhadap alam dan kearifan lokal yang telah dijaga bertahun-tahun. Di balik diamnya, danau ini seperti menyimpan doa-doa yang mengendap dalam keheningan.
Romantisnya Malam dan Pagi di Ranu Kumbolo
Keindahan Ranu Kumbolo tidak hanya visual, tapi juga emosional. Banyak yang menyebut tempat ini sebagai spot camping paling romantis di Indonesia. Saat malam tiba, langit berubah jadi panggung bintang, dan saat pagi menjelang, cahaya mentari memecah dingin yang menusuk, membawa rasa hangat yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ini bukan hanya tempat untuk menginap, tapi tempat untuk menemukan.
Persiapan Mendaki: Ranu Kumbolo Bukan Sekadar Liburan
Ranu Kumbolo adalah titik transisi—antara tenaga yang terkuras dan semangat yang menyala lagi. Perjalanan ke sini dimulai dari Ranu Pane, menempuh jalur sepanjang 10–11 km melewati Watu Rejeng dan Landengan Dowo. Selama 4–6 jam perjalanan, kamu akan ditemani hutan pinus, lembah sunyi, dan udara yang makin lama makin dingin, menyambutmu menuju danau di atas awan.
Sebelum mendaki, kamu harus mendaftar melalui situs resmi TNBTS dan mempersiapkan perlengkapan lengkap karena di atas sana tidak ada fasilitas umum. Musim terbaik untuk mendaki adalah Mei hingga Oktober, ketika jalur kering dan langit bersih. Jangan lupa bawa jaket tebal, sleeping bag, dan makanan cukup—karena Ranu Kumbolo, seindah apapun, tetaplah alam liar yang butuh kesiapan penuh.
Biaya dan Perizinan ke Ranu Kumbolo
Biaya masuk ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (per Juli 2025) adalah sekitar Rp 29.000 untuk wisatawan domestik per hari. Ada juga biaya transport jeep, sewa porter, dan penginapan di sekitar Ranu Pane. Pastikan semua surat izin sudah lengkap dan tubuh dalam kondisi sehat, karena pendakian ke Semeru bukan sembarang perjalanan.
Baca juga: Menapaki Keajaiban Pulau Padar: Permata Eksotis di Timur Indonesia
Lebih dari Sekadar Danau: Ranu Kumbolo sebagai Ruang Perenungan
Yang membuat Ranu Kumbolo istimewa bukan hanya lanskapnya, tapi juga perasaan yang ditinggalkannya. Banyak orang yang datang membawa beban, dan pulang dengan hati yang lebih ringan. Di sini, suara detak jantung bisa terdengar lebih jelas. Dan kadang, itu saja sudah cukup untuk menyadarkan bahwa kita masih hidup, masih merasa, dan masih punya harapan.
Karena pada akhirnya, Ranu Kumbolo bukan hanya tentang ketinggian atau pemandangan. Ia adalah ruang diam yang mengajakmu mendengar alam, waktu, dan dirimu sendiri. Jika kamu siap berjalan pelan dan membuka hati, mungkin danau ini akan memberikanmu lebih dari sekadar keindahan: ia akan memberimu ketenangan. (PIP/01)
Yang dapat dilakukan di danau Ranu Kumbolo :
Menikmati keindahan alam
Tracking dan Hiking
Berkemah
📍Gunung Semeru , Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang , Jawa Timur