
Pendakian Ringan Dengan Makna Mendalam Di Desa Tertinggi Jawa Tengah
Dalam dingin yang menggigit dan langit yang perlahan merekah, langkah demi langkah terasa seperti menjemput rindu yang lama tertunda. Pendakiannya lembut, tapi di setiap embus angin, ada bisikan tentang cinta yang tenang yang tak perlu kata, hanya rasa.
JAWA
Pramutia Intan Prahesti
7/24/20252 min read


Sikunir, Tempat Pelarian Sempurna dari Hiruk Pikuk Kota
Bukit Sikunir, yang terletak di kawasan Dieng, Wonosobo, adalah tempat sempurna untuk “kabur sejenak” dari rutinitas kota. Dengan perjalanan yang singkat namun penuh makna, kamu akan menemukan dirimu berdiri di atas awan, menyaksikan sunrise yang seolah dilukis langsung oleh semesta. Meski terkenal karena semburat emasnya, Sikunir menyimpan lebih dari sekadar cahaya pagi—ada jejak sejarah, kisah budaya, dan keheningan yang mengajakmu kembali pada diri sendiri.
Asal-Usul Nama Bukit Sikunir yang Sarat Makna
Nama "Sikunir" sendiri berasal dari kata "kunir" atau kunyit dalam Bahasa Jawa—warna langit yang kekuningan saat matahari muncul di ufuk timur. Dulu, warna ini jadi penanda musim tanam bagi masyarakat sekitar. Menariknya lagi, bukit ini tak jauh dari situs sejarah seperti Candi Arjuna, menambah kesan bahwa setiap langkahmu tak hanya menanjak alam, tapi juga menapaki masa lalu yang mistis.
Panorama Spektakuler di Puncak Sikunir
Di puncak Sikunir, kamu akan dimanjakan dengan panorama tujuh gunung sekaligus—dari Sindoro hingga Merbabu—serta lautan awan yang kerap hadir sebagai kejutan. Yang lebih menyenangkan, jalur pendakiannya ramah bagi pemula. Cukup dengan semangat bangun pagi dan stamina ringan, kamu bisa mencapai puncaknya dalam waktu sekitar 30–45 menit saja dari basecamp Desa Sembungan, desa tertinggi di Pulau Jawa.
Tips Penting agar Sunrise Sikunir Tak Terlewatkan
Agar sunrise-mu tak gagal total, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Pertama, pilih waktu di musim kemarau (April–Oktober) untuk langit yang lebih bersih. Kedua, berangkatlah dini hari sekitar pukul 04.30. Suhu Dieng yang bisa menyentuh di bawah 10°C membuat jaket tebal, kupluk, dan sarung tangan jadi outfit wajib. Jangan lupa bawa senter dan air minum karena medan masih gelap dan mendaki tetap butuh tenaga.
Akses Mudah Menuju Bukit Sikunir
Akses ke Sikunir terbilang mudah. Dari kota Wonosobo, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi ke Dieng lalu lanjut ke Desa Sembungan. Jika menggunakan transportasi umum, naik travel atau angkot dari Terminal Mendolo ke Dieng, lalu lanjutkan dengan ojek. Meski jalur sempit dan menanjak, keindahan di ujung perjalanan dijamin setimpal.
Tiket Terjangkau dan Fasilitas Lengkap di Basecamp Sikunir
Biaya masuk ke Sikunir pun sangat ramah kantong. Tiket hanya Rp 20.000, dengan parkir motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000. Fasilitas di area basecamp juga cukup lengkap: ada toilet, musala, warung makan, hingga homestay dengan harga mulai dari Rp 100.000 per malam. Kamu bahkan bisa menyewa jaket atau senter jika datang tanpa persiapan.
Setelah turun dari puncak, jangan langsung pulang. Di area parkir, kamu bisa mencicipi kuliner khas Dieng seperti tempe kemul hangat, carica segar, mie ongklok berkuah kental, hingga wedang jahe yang menghangatkan tubuh. Rasanya seperti pelukan hangat dari alam setelah menaklukkan pagi yang beku.
Sikunir, Tempat Kembali Menemukan Diri Sendiri
Karena sesungguhnya, Sikunir bukan sekadar bukit. Ia adalah ruang hening tempat kamu bisa kembali merasa kecil, tapi justru di situlah kamu ingat untuk bersyukur. Sunrise-nya tidak menuntut untuk dipuja—ia hanya ingin kamu hadir, menyaksikan, dan meresapi. Jadi, jika hatimu lelah, ajak saja dirimu ke Sikunir. Mungkin di sana, kamu akan merasa utuh lagi. (PIP/02)
Fasilitas :
Area Parkir
Tempat Ibadah
Area Camping
Warung Makan Dan Minum
Spot Foto / Gardu Pandang
📍Desa Sembungan , Kec.Kejajar , Kab.Wonosobo , Jawa Tengah
Baca juga:Rekomendasi Tempat Wisata Di Habitat Terakhir Badak Jawa