Langit Jingga di Banda Neira: Pulau Kecil, Cerita Besar di Ujung Maluku

Jika kamu mencari tempat yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam yang masih terjaga, maka Banda Neira adalah jawabannya. Pulau kecil ini tak hanya menyimpan jejak kolonial Belanda, tapi juga menyuguhkan laut jernih, masyarakat hangat, dan suasana damai yang tak tergantikan.

MALUKU

Nadillah

7/25/20254 min read

Sejarah Banda Neira

Banda Neira adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Kepulauan Banda, Provinsi Maluku Tengah. Walaupun luasnya tak seberapa, Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan dunia karena rempah pala yang tumbuh subur di tanah vulkaniknya. Pada abad ke-17, bangsa Eropa saling berebut kekuasaan atas pulau ini, menjadikannya saksi bisu sejarah kolonialisme yang getir. Kini, pulau ini menyambut pelancong dengan ketenangan yang kontras dari masa lalunya udara bersih, senyum ramah penduduk, dan suasana damai yang jarang dijumpai di tempat lain. Surga bagi pencinta sejarah karena Benteng Belgica, berdiri megah di atas bukit, menjadi saksi penguasaan Belanda atas pulau ini. Di bawahnya, rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir masih terawat, lengkap dengan perabot asli. Kamu juga bisa mengunjungi Museum Rumah Budaya Banda Neira untuk melihat arsip, senjata lama, serta benda-benda peninggalan masa VOC. Setiap sudut Banda Neira seolah mengisahkan bab berbeda dari buku sejarah Indonesia dan dunia.

Keindahan Banda Neira

Bukan hanya sejarah, Banda Neira juga memikat lewat keindahan lautnya. salah satu permata tersembunyi di Indonesia Timur yang memikat siapa pun yang menginjakkan kaki di sana. Air lautnya sebening kaca, memperlihatkan terumbu karang warna-warni bahkan dari atas perahu. Gradasi biru lautnya berpadu dengan langit tropis dan siluet gunung api di kejauhan, menciptakan panorama yang hampir tak bisa dipercaya benar-benar nyata. Di bawah permukaan, kehidupan laut Banda Neira sangat kaya beragam spesies ikan tropis, karang keras dan lunak, bintang laut, hingga penyu bisa dengan mudah ditemukan bahkan hanya dengan snorkeling dangkal. Beberapa spot menyelam seperti "Lava Flow Reef" dan "Batu Kapal" bahkan diakui oleh penyelam profesional dunia sebagai salah satu yang terbaik karena kombinasi unik antara sejarah geologi dan ekosistem lautnya. Keindahan laut Banda Neira tidak hanya untuk dinikmati secara visual, tetapi juga melalui berbagai aktivitas yang bisa kamu lakukan di sana.

Kegiatan di Banda Neira

Snorkeling di Pulau Hatta adalah salah satu pengalaman yang wajib dicoba kamu bisa berenang bersama ikan berwarna cerah hanya beberapa meter dari bibir pantai. Biaya snorkeling relatif terjangkau, terutama jika kamu bepergian dalam kelompok. Sewa perahu untuk mengantar ke spot-spot terbaik seperti Pulau Hatta, Pulau Ai, dan Gunung Api Reef biasanya berkisar antara Rp 400.000 hingga Rp 600.000 per hari per perahu (bisa untuk 4–6 orang). Sewa alat snorkeling (masker, snorkel, dan fin) umumnya sekitar Rp 50.000–75.000 per set. Jadi jika kamu snorkeling seharian dalam grup, biaya per orang bisa di bawah Rp 200.000. Untuk aktivitas diving dengan harga yang masih kompetitif dibanding destinasi diving internasional lainnya. Bagi pemegang lisensi scuba diving, tarif fun dive berkisar antara Rp 800.000 hingga Rp 1.200.000 per dive, tergantung lokasi dan peralatan yang disewa. Paket diving untuk 2–3 kali selaman dalam satu hari biasanya mendapat harga khusus. Bagi yang belum memiliki lisensi, tersedia juga kursus diving Open Water yang berlangsung sekitar 3–4 hari, dengan biaya mulai dari Rp 5.000.000–6.500.000, termasuk sertifikasi.

Selain snorkeling dan diving, ada juga aktivitas menyenangkan lain seperti island hopping ke pulau Nailaka, Run, dan Syahrir dengan tarif sewa perahu harian mulai dari Rp 400.000–700.000 tergantung tujuan dan durasi. Wisatawan juga dapat mengikuti tur edukasi bahari bersama pemandu lokal dengan biaya sukarela atau paket khusus yang ditawarkan penginapan. Bagi pecinta alam, mendaki Gunung Api Banda pun menjadi pilihan menarik, dan kamu cukup membayar jasa pemandu lokal sekitar Rp 150.000–250.000 tergantung rute dan durasi. Semua aktivitas laut ini menawarkan pengalaman yang unik dan tak terlupakan di tengah keheningan dan keindahan alam Banda Neira yang belum tersentuh.

Akomodasi, Kuliner, Tips&Tric Banda Neira

Untuk mencapai Banda Neira, perjalanan harus dimulai dengan penerbangan menuju Ambon, ibu kota Maluku. Dari Ambon, kamu bisa memilih naik kapal cepat Bahari Express selama ±6 jam, atau pesawat kecil Susi Air selama 1 jam (namun hanya beroperasi beberapa kali seminggu). Pilihan lain adalah kapal Pelni, yang lebih murah tapi memakan waktu 12–15 jam. Akses menuju Banda memang terbatas, namun justru itulah daya tariknya mereka yang datang ke sini adalah pelancong yang benar-benar ingin merasakan kedalaman pengalaman. Walau tidak memiliki hotel berbintang besar, Banda Neira menawarkan berbagai penginapan lokal yang bersih dan nyaman. Cilu Bintang Estate, misalnya, menawarkan nuansa kolonial dengan interior kayu klasik. Bagi yang berbudget terbatas, Vita Guesthouse dan Mutiara Guesthouse adalah pilihan tepat fasilitas sederhana tapi cukup untuk beristirahat dengan tenang. Harga berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 700.000 per malam. Sebaiknya kamu memesan langsung melalui WhatsApp atau media sosial karena belum semua penginapan tersedia di platform booking online.

Makanan di Banda Neira sederhana tapi kaya rasa. Kamu wajib mencicipi ikan asar (ikan asap khas Banda), papeda, serta makanan yang diolah dengan pala seperti sambal pala, sirup pala, dan bahkan nasi goreng pala. Kebanyakan penginapan menyediakan makan tiga kali sehari, namun kamu juga bisa makan di rumah warga atau warung setempat. Jangan lupa membeli pala asli Banda sebagai oleh-oleh—kualitasnya tak tertandingi dan aromanya sangat khas. Total biaya perjalanan ke Banda Neira untuk 4 hari 3 malam berkisar antara Rp 4.500.000 hingga Rp 6.500.000 per orang, tergantung gaya travelingmu. Tiket pesawat dari Jakarta ke Ambon PP bisa mencapai Rp 3 juta, sedangkan transportasi ke Banda Neira (kapal cepat atau pesawat lokal) sekitar Rp 400.000–700.000. Biaya makan harian sekitar Rp 100.000, penginapan Rp 300.000–500.000 per malam, dan aktivitas seperti snorkeling serta sewa perahu sekitar Rp 300.000/hari. Sebelum berangkat, pastikan kamu membawa uang tunai yang cukup karena ATM sangat terbatas (hanya ada BRI dan sering offline). Bawa juga perlengkapan pribadi seperti sunblock, dry bag, senter, dan peralatan snorkeling jika ingin hemat. Jangan bergantung pada sinyal internet nikmati waktu tanpa gangguan digital. Hormati budaya lokal, bersikap sopan, dan berbicara dengan ramah warga Banda sangat terbuka dan bersahabat.

Banda Neira bukan hanya tempat untuk dikunjungi, tapi juga untuk direnungkan. Keindahan alamnya menyentuh, sejarahnya menggugah, dan suasananya begitu damai. Pulau ini seperti lembaran buku sejarah yang bisa dijelajahi secara nyata, sembari menikmati ketenangan laut dan keramahan manusia. Jika kamu mencari perjalanan yang menyentuh jiwa dan tak tergantikan, maka Banda Neira akan meninggalkan jejak di hatimu selamanya. 

Baca Juga Menapaki Keajaiban Pulau Padar: Permata Eksotis di Timur Indonesia

Karena Indonesia bukan hanya sekedar Tanah tapi juga Air, Tanah Air -Nat_1